Sidoarjo – Halaman parkir selatan SMA Progresif Bumi Sholawat tampak berbeda dari biasanya pada Sabtu, 24 Mei 2025. Area tersebut disulap menjadi venue megah dan semarak untuk perhelatan akbar Progresif Science and Innovation Exhibition (PSIE) 7.0. Acara ini bukan hanya menjadi panggung prestasi bagi siswa SMA Progresif, tetapi juga ajang unjuk karya ilmiah dari para pelajar SMP dan SMA se-Indonesia.
PSIE 7.0 dihadiri lebih dari ratusan peserta dari berbagai daerah. Tidak hanya siswa, para guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan, tokoh yayasan, serta tamu kehormatan dari institusi riset nasional dan internasional turut meramaikan kegiatan ini, serta semua peserta Grand final.
Salah satu narasumber, Dr. Arif Abdurrahman, ST., MT. dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia. “Bonus demografi hanya akan menguntungkan bila SDM kita memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kuat. Attitude adalah fondasi penting, terlebih di tengah arus informasi yang begitu deras dan budaya luar yang begitu memengaruhi,” ujarnya.
Dari kancah internasional, hadir pula Dr. Ezral Ghazali dan Muhammad Basril, M.Sc. dari lembaga riset Leave a Nest Malaysia, serta Dr.Eng. Deni Shidqi Khaerudini dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ezral menambahkan bahwa PSIE merupakan momen penting untuk membangun jaringan antarpeneliti muda. “Kolaborasi dan komunikasi adalah kunci dari setiap inovasi. Ajang seperti ini membuka peluang besar untuk penelitian lintas sekolah, bahkan lintas negara,” katanya.
Sebanyak 30 karya penelitian terbaik dari 360 karya yang masuk ditampilkan dalam pameran selama dua hari, 24–25 Mei 2025. Karya-karya ini mencakup bidang lingkungan, teknologi sederhana, pangan alternatif, hingga penelitian sosial. Peserta berasal dari enam kota besar di Indonesia, menunjukkan jangkauan dan antusiasme yang luas terhadap event ini.
Kepala SMA Progresif Bumi Sholawat, Mochamad Misbachul Munir Ardy, S.Pd., M.Mat., Gr., mengungkapkan kebanggaannya terhadap penyelenggaraan PSIE yang telah memasuki tahun ketujuh. “Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, PSIE kini menjadi ajang nasional. Kami tidak hanya ingin menampilkan kreativitas siswa kami, tetapi juga membuka panggung bagi siswa-siswa Indonesia lainnya,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi pelajar untuk terus berkarya dan meneliti, serta menjadikan sekolah sebagai pusat inovasi berbasis sains. Di tengah tantangan zaman dan revolusi teknologi, acara seperti PSIE 7.0 menjadi bukti bahwa pelajar Indonesia siap bersaing dan berkolaborasi dalam percaturan global ilmu pengetahuan dan inovasi.
Menurut Ali Tamami, pengawas sekolah yang turut hadir dan memberikan apresiasi, PSIE 7.0 tahun ini mengalami lonjakan kualitas dan skala. “Setelah enam tahun pelaksanaan, PSIE kini mengundang karya dari luar sekolah, tidak hanya internal. Ini menunjukkan semangat kolaborasi dan kemajuan pendidikan. Sebagai pendamping satuan pendidikan, saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus mengasah kompetensi abad 21 siswa—terutama 4C: critical thinking, creativity, collaboration, dan communication,” jelasnya.

.jpeg)
2 Komentar
Selamat sukses untuk para Juara. Salam dari Kalimantan 👍👍💛💛
BalasHapusrame banget ya kemarin tapi alhamdulillah dapat tamnahan ilmu dari para peserta lomba
BalasHapus