Ad Code

SMA Al Fattah Sidoarjo Kembangkan Kreativitas Santri Lewat Projek Lintas Disiplin Ilmu

Gambar 1. Karya Lukisan santri

Sidoarjo, 18 Oktober 2025 — Suasana berbeda tampak di lingkungan SMA Al Fattah Sidoarjo pada Sabtu pagi. Ratusan santri terlihat antusias mengikuti kegiatan kokurikuler berupa projek lintas disiplin ilmu yang digelar secara serentak di berbagai ruang belajar dan area praktik sekolah. Kegiatan ini melibatkan hampir 400 peserta didik dari seluruh jenjang kelas, dengan pendampingan langsung dari para guru, wali santri, serta alumni yang telah sukses di bidangnya masing-masing.

Kepala SMA Al Fattah, Ridwan, S.Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan proses belajar berbasis pengalaman nyata. Melalui pendekatan projek lintas disiplin, siswa diharapkan mampu menghubungkan berbagai bidang ilmu sekaligus mengasah keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.

“Sekolah tidak hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang tumbuh bagi potensi dan karakter. Melalui projek ini, kami ingin para santri belajar bekerja sama, berinovasi, dan berani mencoba hal baru. Selain itu ini adalah kolaborasi aktif dan nyata dari pihak sekolah, wali santri dan alumni” ungkap Kepala SMA.

Kolaborasi Sekolah, Alumni, dan Wali Santri

Menariknya, projek kali ini menghadirkan narasumber dari kalangan wali santri dan alumni yang berpengalaman dalam dunia usaha dan seni. Mereka tidak hanya berbagi cerita sukses, tetapi juga mengajak santri praktik langsung sesuai bidangnya.

Beberapa narasumber yang hadir antara lain:

Gambar 2. Karya Handmade Pouch Santri
  • Hamsyah Musthofa, S.Pd., M.Pd. yang membimbing kegiatan jurnalistik dan penulisan berita,

  • Khoirul Amali, alumni dan wali santri SMP, yang mengajarkan pengolahan dawet tradisional,

  • Via Agustin dari Liras Factory, membimbing pembuatan keripik pisang sebagai produk kreatif

  • Dian Muliawardani (Handmade Pouch, wali santri SMA)

  • Abdul Munir, wali santri SMA, memberikan pelatihan produksi tempe higienis,

  • Ali Taufan, alumni dan wali santri, memandu kegiatan melukis dan seni rupa.

Para narasumber menyampaikan rasa bangga dapat terlibat langsung dalam pengembangan potensi santri.

“Kami ingin menularkan semangat wirausaha dan kreativitas kepada anak-anak. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujar Via Agustin.

Gambar 3. Produk Keripik Pisang Rasa Coklat dan Strawberry

Komunitas Softskill sebagai Ruang Berkembang

Kegiatan projek ini dilaksanakan melalui berbagai komunitas softskill yang telah dikembangkan di SMA Al Fattah, antara lain:

  • Cullinary Club, yang fokus pada keterampilan kuliner, pengemasan, dan wirausaha,

  • HEART (House of Art) Community, wadah bagi siswa pencinta seni dan desain,

  • JARVIS (Journalistic and Activist) Community, tempat mengasah kemampuan menulis, publikasi, dan kepemimpinan.

Setiap komunitas menjalankan projeknya secara mandiri dengan bimbingan guru dan pendamping dari alumni. Proses ini mendorong santri untuk berpikir lintas bidang, berinovasi, dan belajar dari pengalaman nyata.

Gambar 4. Pengolahan Tempe

Menumbuhkan Karakter dan Jiwa Mandiri

Kegiatan projek lintas disiplin ini juga menjadi ajang pembentukan karakter bagi santri. Nilai-nilai keimanan, tanggung jawab, kerja sama, dan ketekunan terus ditekankan selama kegiatan berlangsung. Dengan demikian, pembelajaran di Al Fattah tidak hanya menumbuhkan kecerdasan intelektual, tetapi juga membangun kepribadian yang kuat dan berakhlak mulia.

Menurut Hamsyah Musthofa, pendekatan seperti ini sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang menekankan pentingnya penguatan Delapan Dimensi Profil Lulusan.

Anak-anak belajar bukan hanya dari buku, tapi dari kehidupan nyata. Melalui kegiatan seperti ini, mereka belajar berpikir terbuka dan menghargai kerja keras,” ujarnya.

Gambar 5. Pengolahan Dawet

Kegiatan kokurikuler ini diharapkan menjadi agenda berkelanjutan di SMA Al Fattah Sidoarjo. Sekolah berkomitmen terus memperluas jejaring dengan alumni dan masyarakat agar pembelajaran semakin relevan dengan kebutuhan zaman.

Posting Komentar

0 Komentar