.jpeg)
SIDOARJO – Suasana ruang pertemuan SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Sidoarjo pada Selasa, 17 Juni 2025, terasa bersemangat . Bukan hanya karena agenda pendampingan analisis Rapor Pendidikan menjelang tahun pelajaran baru 2025/2026, tetapi karena hadirnya sosok Ali Tamami yang bertugas sebagai pengawas pendamping, beliau dikenal aktif dan inovatif dalam membina sekolah-sekolah binaannya.
Pada kesempatan ini, Ali Tamami tampil sebagai narasumber utama dan memotivasi para peserta. Dalam paparannya, ia menyoroti perlunya pendekatan pendidikan yang lebih fleksibel dan kontekstual, terutama bagi sekolah keolahragaan seperti SMANOR yang memiliki karakteristik siswa yang unik: mereka adalah atlet sekaligus pelajar.
“Proporsi waktu mereka tidak seperti siswa biasa. Di SMANOR, 60 persen waktu dihabiskan untuk latihan dan hanya 40 persen untuk akademik. Maka pendekatan kurikulum pun tidak bisa disamakan,” tegasnya dalam sesi presentasi sekitar 3x60 menit.
Diskusi yang berlangsung interaktif ini dihadiri oleh para guru dan pimpinan sekolah, termasuk Wakil Kepala Sekolah Bu Rahmania dan Bu Lulis, serta guru TIK Bapak Ngaryanto. Mereka terlibat aktif dalam refleksi terhadap ketidaksesuaian antara capaian pembelajaran di kelas dan skor pada Rapor Pendidikan. Ali Tamami mendorong para pendidik untuk berani melakukan inovasi dan menyusun asesmen yang lebih autentik serta bermakna.
“Mari kita mulai pendekatan pembelajaran yang joyful, mindful, dan meaningful. Anak-anak atlet ini membutuhkan ruang belajar yang tidak hanya mengejar nilai, tapi juga memanusiakan proses belajar mereka,” ujar Ali yang mendapat tepuk tangan dari peserta.
Dalam forum ini, beberapa rekomendasi strategis dirumuskan: pengembangan pembelajaran berbasis kebutuhan siswa, peningkatan kapasitas guru dalam asesmen formatif, dan perumusan ulang indikator keberhasilan yang relevan untuk konteks sekolah olahraga.
Bagi SMANOR, kegiatan ini bukan sekadar formalitas tahunan. Ini menjadi momen penting untuk menyusun ulang peta jalan pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan. Bpk Ali Tamami memandu kegiatan ini membuktikan bahwa perubahan pendidikan bisa dimulai dari ruang diskusi yang hangat dan reflektif. "Sebagai seorang pengawas dengan paradigma baru tidak sekadar mengawasi, tetapi hadir sebagai mitra dalam mendampingi transformasi pendidikan di SMANOR" tambah Ali Tamami.
0 Komentar