Ad Code

Menimba Ilmu dari Susu: SMA Al Fattah Belajar Inovasi di Kota Batu

🌟 Pembuka Kegiatan Penuh Inspirasi
Momen awal kegiatan kokurikuler siswa kelas 11 Putra

Kota BatuSebanyak 42 siswa kelas 11 mengikuti kegiatan Innovation Field Trip bertema “Seteguk Ilmu, Segunung Inspirasi: Kreasikan Produk Olahan Susu!” sebagai bagian dari kegiatan kokurikuler di Wisata Edukasi Susu Batu, Jalan Ir. Soekarno No. 129, Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu, 12 November 2025.
🌟 Pembuka Kegiatan Penuh Inspirasi
Momen awal kegiatan kokurikuler siswa kelas 11 Putri

Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran kontekstual yang memadukan sains, kewirausahaan, dan kearifan lokal, di mana siswa diajak untuk melihat langsung proses pengolahan susu hingga pengelolaan limbah menjadi energi ramah lingkungan.

🥛 Belajar Memerah Susu dengan Teknik yang Benar
Narasumber menjelaskan cara memerah susu sapi secara higienis dan efisien.

Dalam kegiatan tersebut, siswa dibimbing oleh Pak Anwar, yang akrab disapa Pak Dhe, selaku narasumber utama. Ia memandu peserta memahami berbagai proses seperti pasteurisasi susu, pembuatan es krim gelato, keju cheddar dan mozzarella, serta pengolahan biogas dari limbah ternak. Suasana belajar berlangsung seru dan penuh antusiasme.

“Kegiatan hari ini sangat seru dan menyenangkan, meskipun bau sapi cukup menyengat,” ujar salah satu siswa sambil tertawa, menggambarkan semangat belajar di lapangan.

🐄 Senyum Semangat di Peternakan
Siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran langsung di Wisata Edukasi Susu Batu.

Pak Anwar menjelaskan bahwa susu pasteurisasi diolah dengan cara dipanaskan pada suhu 70–80°C selama 15 detik, sedangkan susu UHT dipanaskan pada suhu 115–140°C.
“Perbedaan ini berpengaruh pada kandungan gizi dan daya tahan susu. Proses ini penting dipahami agar siswa tahu bagaimana produk sehat dan higienis dihasilkan,” jelasnya.

Kegiatan kokurikuler ini juga mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan dan pengawas pembina sekolah sebagai bentuk penerapan pembelajaran di luar kelas yang kontekstual dan menyenangkan. Melalui kegiatan ini, siswa diajak mengembangkan profil lulusan yang kreatif, bernalar kritis, serta peduli terhadap lingkungan.

Selama kunjungan, para siswa tidak hanya menyimak teori, tetapi juga terjun langsung dalam berbagai praktik lapangan, seperti:

  1. Demonstrasi pasteurisasi susu
  2. Praktik membuat gelato rendah lemak dan susu full cream
  3. Pembuatan keju cheddar dan mozzarella
  4. Simulasi pengolahan biogas dari kotoran sapi sebagai energi alternatif

Melalui pengalaman nyata ini, siswa memperoleh wawasan baru tentang pentingnya inovasi dalam pengolahan pangan dan energi ramah lingkungan.

Sepulang dari kegiatan ini, para siswa akan melanjutkan pembelajaran di sekolah dengan proyek pembuatan produk olahan susu secara mandiri. Proyek tersebut menjadi bentuk penerapan langsung dari ilmu yang diperoleh di lapangan, sekaligus melatih kreativitas, kemandirian, dan jiwa kewirausahaan siswa.

Kepala sekolah, Ridwan, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap semangat siswa dalam mengikuti kegiatan ini.

“Kami bangga melihat antusiasme siswa dalam belajar di luar kelas. Melalui kegiatan seperti ini, mereka tidak hanya memahami konsep sains, tetapi juga belajar berinovasi dan bekerja sama. Harapan kami, setelah kembali ke sekolah, siswa dapat mengembangkan ide-ide kreatif untuk menghasilkan produk olahan susu yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan kokurikuler seperti ini sejalan dengan program Kemendikdasmen yang menekankan pembelajaran berbasis pengalaman nyata. Dengan demikian, siswa tidak hanya memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun karakter dan kepedulian terhadap lingkungan melalui pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.



Posting Komentar

0 Komentar