Santri Al-Fattah Kembangkan Jiwa Wirausaha Lewat Projek Kokurikuler
Sidoarjo, 27 September 2025 – Pondok Pesantren Al-Fattah menggelar kegiatan kokurikuler berbasis pembelajaran projek yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan keterampilan hidup. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pesantren menanamkan nilai kemandirian, kreativitas, dan jiwa wirausaha pada santri sejak dini.
Dalam pelaksanaannya, santri dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai jenjang pendidikan, mulai dari SMP putra, SMP putri, SMA putra, hingga SMA putri. Setiap kelompok mendapatkan bimbingan langsung dari wali santri yang berperan sebagai fasilitator dan narasumber sesuai bidang usaha yang mereka jalani.
Salah satu narasumber adalah Bapak Abdul Munir, wali santri kelas XII, yang berbagi pengalaman usaha pembuatan tempe. Beliau tidak hanya menjelaskan tahapan teknis mulai dari pencucian kedelai, perendaman, perebusan, penambahan ragi, hingga fermentasi, tetapi juga menekankan pentingnya nilai kesabaran, konsistensi, dan tanggung jawab dalam berwirausaha.
Kegiatan projek ini tidak hanya melatih keterampilan praktis, tetapi juga memperkuat dimensi kemandirian, kolaborasi, dan bernalar kritis sesuai dengan Dimensi Profil Lulusan. Santri diajak memahami bahwa usaha bisa dimulai dari potensi sederhana di lingkungan sekitar, namun dengan kreativitas dapat berkembang menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Melalui keterampilan sederhana seperti membuat tempe, santri diharapkan menyadari bahwa peluang usaha bisa lahir dari lingkungan terdekat. Dengan inovasi dan ketekunan, usaha kecil pun dapat berkembang menjadi sumber penghidupan yang mandiri.
Harapan Pesantren
Waka Kurikulum menegaskan bahwa kegiatan kokurikuler projek ini akan terus digalakkan dengan tema yang bervariasi, mulai dari kewirausahaan, lingkungan hidup, kesehatan, hingga teknologi sederhana. Tujuannya agar santri memiliki pengalaman belajar yang utuh, yang tidak hanya terbatas di ruang kelas tetapi juga menyentuh kehidupan nyata.
“Melalui projek-projek semacam ini, kami berharap santri tumbuh menjadi pribadi yang religius, mandiri, berkarakter, serta mampu berkontribusi bagi masyarakat,” ungkap salah satu panitia SFC
Melalui program kokurikuler ini, Pondok Pesantren Al Fattah berharap santri tidak hanya unggul dalam ilmu agama dan akademik, tetapi juga memiliki bekal keterampilan hidup, inovasi, serta kesiapan berkontribusi menciptakan lapangan kerja di masa depan.
Pondok Pesantren Al Fattah menyadari bahwa santri tidak hanya membutuhkan ilmu agama dan akademik, tetapi juga keterampilan hidup yang dapat menjadi bekal di masa depan. Karena itu, kegiatan projek ini diorientasikan pada penguatan jiwa wirausaha sejak dini.
Penulis berita
1 Komentar
luar biasa AlFattah keren
BalasHapus