Ad Code

SMA Cendekia terus meningkatkan karya Literasi guru dan siswa


SMA Cendekia menorehkan prestasi membanggakan dalam bidang literasi. Di tahun pelajaran 2024/2025 ini, semangat berkarya melalui tulisan semakin mengakar kuat di kalangan guru dan siswa. Kegiatan literasi yang telah menjadi program unggulan sekolah, kini membuahkan hasil nyata berupa karya buku yang diterbitkan oleh para siswa dan guru.

Program literasi yang diusung oleh SMA Cendekia tidak hanya sebatas membaca bersama atau kegiatan menulis bebas di kelas. Program ini terstruktur, melibatkan pembinaan intensif, pendampingan menulis, hingga tahap penerbitan buku. Dengan mengusung tema besar “Literasi untuk Karakter dan Kreasi”, sekolah mendorong setiap warga sekolah untuk menulis sebagai bentuk ekspresi, refleksi, dan kontribusi intelektual.

Pada tahun ini, para siswa berhasil menerbitkan dua buku kumpulan cerpen berjudul "Langit di Balik Jendela Kelas" dan "Diksi Rasa Remaja". Buku pertama berisi cerita pendek bertema kehidupan remaja dan realita sekolah yang ditulis oleh siswa kelas XI dan XII. Sementara buku kedua lebih menekankan pada eksplorasi emosi dan kisah personal yang dikemas dalam gaya bahasa khas generasi Z.

Tidak hanya siswa, para guru pun menunjukkan keteladanan dalam dunia literasi. Tiga guru Bahasa Indonesia dan dua guru Bimbingan Konseling menerbitkan buku panduan dan inspirasi pendidikan, di antaranya "Menulis dari Hati, Mengajar Sepenuh Jiwa", serta "Kisah Di Balik Ruang BK". Buku-buku tersebut menjadi sumber bacaan sekaligus bukti nyata bahwa literasi bukan hanya dituntut, tetapi juga diteladankan oleh para pendidik.

Kepala SMA Cendekia, Bapak Havid, M.Pd.I,  menyampaikan rasa bangga dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru dan siswa yang terlibat dalam kegiatan literasi ini. “Kami percaya bahwa literasi adalah kunci membentuk karakter unggul dan daya pikir kritis. Tahun ini menjadi momentum yang luar biasa karena kita bisa melihat langsung hasilnya: buku-buku nyata yang bisa dibaca dan dibagikan,” ujarnya.

Dokumentasi kegiatan literasi dan peluncuran buku dilakukan secara sederhana namun penuh makna di halaman sekolah. Dalam kegiatan tersebut, para penulis muda dan guru diberikan kesempatan untuk berbagi cerita singkat mengenai proses kreatif mereka. “Awalnya menulis itu terasa berat, tetapi dengan bimbingan dari guru dan motivasi teman-teman, akhirnya bisa menyelesaikan satu cerpen dalam buku ini,” ujar Aulia, siswi kelas XII IPS yang menjadi salah satu kontributor buku.

SMA Cendekia berkomitmen untuk terus menjalankan program literasi secara berkelanjutan. Dalam waktu dekat, sekolah merencanakan pembentukan komunitas penulis muda yang difasilitasi oleh perpustakaan sekolah dan tim guru literasi. Harapannya, pada tahun mendatang akan lebih banyak karya lahir dari sekolah ini, baik dalam bentuk puisi, esai, maupun naskah drama yang bisa dipentaskan.

Melalui kegiatan ini, SMA Cendekia ingin menunjukkan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang tumbuh bagi ide, gagasan, dan kreativitas. Karya tulis yang terbit menjadi bukti konkret bahwa literasi bukan sekadar program, melainkan budaya yang hidup dan terus berkembang di tengah komunitas sekolah. **


Posting Komentar

1 Komentar

  1. saya pernah masuk ke sekolah ini. dari luar tampilannya bagus, warna bangunannya alami. meskipun lingkunan pabrik yang hawanya enderung panas tapi di dalam ventilasinya segar. di tepi jalan raya yang sangat sibuk tapi di dalam suasanya tenang. banyak tetangga yang sekolah disitu, mudah-mudahn anak saya kalau tidak bisa di negeri bisa diterima di sma cendekia

    BalasHapus